Kamis, 28 Oktober 2010

tsunami mentawai

]erami mentawai


Pulau Pagai, Mentawai, Sumatera Barat
PADANG - Jumlah korban tewas akibat sapuan gelombang tsunami di Mentawai Sumatera Barat terus bertambah. Berdasarkan data Posko Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami Mentawai hingga tercatat jumlah korban tewas mencapai 370 jiwa dan 338 orang dinyatakan masih hilang.

Untuk di kecamatan Sipora Selatan ada dua desa yang diterjang gempa dan tsunami, di Desa Bosua dan Desa Beriulou. Di Desa Bosua, Dusun Bosua sebanyak 6 orang meninggal dan 4 orang hilang.


Sementara yang luka berat di dusun tersebut ada 15 orang dan luka ringan. Dusun Gobik ada 9 orang tewas. Di Desa Beriulou, Dusun Masokut sebanyak 7 orang tewas dan Dusun Beriulou ada 19 orang tewas dan 4 orang hilang. Di kecamatan Pagai Selatan di wilayah Desa Malakkopa, 22 orang tewas dan 7 orang hilang.


Sementara di Dusun Beleraksok, sementara luka berat 27 orang dan luka ringan 25 orang. Masih di Desa Malakkopa dusun Takparaboat ada sebanyak 27 orang dinyatakan tewas dan 14 orang hilang, sedangkan yang mengalami luka berat 38 dan 18 orang luka ringan.


Kecamatan Pagai Selatan, Desa Bulasat, 1 orang di Dusun Bulasat tewas, 9 luka berat dan 4 luka ringan. Di Dusun Purourogat sebanyak 64 orang tewas, 11 hilang, 23 luka berat dan 9 orang luka ringan. Di Dusun Maonai 36 orang tewas, 17 orang hilang, 23 luka berat dan 9 orang luka ringan.

Sementara di Kecamatan Pagai Utara yang berdekatan dengan pusat gempa terutama di Desa Betumonga ada 88 orang tewas dan 92 masih hilang di daerah Dusun Muntei, sedangkan luka berat di daerah tersebut ada sebanyak 62 orang dan luka ringan 27 orang.

Desa Betumonga, Dusun Sabeuguggung ada sebanyak 75 orang tewas, 183 orang hilang, 37 luka berat dan 25 luka ringan. Sedangkan di Desa Silabu, Dusun Maguiruk ada 1 orang tewas, Dusun Gogoa 5 orang tewas dan 4 orang hilang, tapi di Dusun Tumale 1 orang dinyatakan hilang.


Di Kecamatan Sikakap disini tempat posko utama ini juga ada korban jiwa, tapi jumlahnya lebih kecil seperti di Desa Taikako, Dusun Muara Taikako korban tewas 1 orang dan hilang 1 orang. Di Dusun Bulakmonga 5 orang tewas, di Dusun Rua Monga ada 1 orang tewas, sedangkan di Dusun Sikautek 1 orang tewas dan Dusun Silakoinan sebanyak 2 orang tewas.


Total keseluruhan dari posko penanggulangan bencana  ini juga mencatat 264 orang luka berat dan 140 orang luka ringan. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak empat ribu orang tersebar di empat kecamatan tersebut dan semuanya ada di bukit.
(fer)
 
 

Jumat, 29/10/2010 02:39 WIB
Bayi 18 Bulan Selamat dari Gulungan Tsunami Mentawai 
Fajar Pratama - detikNews



Mentawai - Ada kisah menakjubkan di balik ganasnya gulungan tsunami di Kabupaten Mentawai yang menewaskan ratusan orang. Seorang bayi laki-laki berusia 18 bulan selamat setelah berada di rumpun pepohonan selama tiga hari.

Seperti dilansir dari cbsnews, Kamis (28/10/2010), sang penyelamat bayi tersebut adalah seorang anak berusia 10 tahun yang awalnya mendengar tangisan bayi di rumpun pepohonan pada pantai Pagai Selatan, Mentawai. Anak tersebut lantas membawa bayi itu ke puskesmas terdekat.

Petugas kesehatan, Hermansyah mengatakan bayi tersebut mengalami luka di kepala. Hermasyah juga memastikan bahwa kedua orang tua bayi tersebut telah meninggal dunia.

Kisah ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kisah pilu di balik gulungan ombak tsunami yang menyapu beberapa daerah di Kepulauan Mentawai. Korban jiwa dan yang masih belum ditemukan terus bertambah.

Data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) korban tewas mencapai 394 jiwa dan yang hilang 312 orang.

Gempa 7,2 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Senin (25/10) kemarin. Tsunami menyapu 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora Selatan, dilaporkan hilang.

Gempa di Mentawai terjadi pukul 21.40 WIB. BMKB mencabut peringatan tsunami sejam kemudian. Esok siangnya baru ketahuan telah terjadi tsunami setinggi 3-7 meter di Kepulauan Mentawai.

 

Marzuki Ali Didesak Minta Maaf pada Korban Tsunami

Ketua DPR Marzuki Alie. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Padang - Aliansi NGO di Sumatera Barat mendesak Ketua DPR RI Marzuki Ali segera meminta maaf kepada seluruh korban tsunami di Kepulauan Mentawai.

Desakan aliansi NGO yang tergabung dalam “Posko Lumbung Derma dan Jaringan Peduli Gempa Tsunami Mentawai” itu disampaikan terkait pernyataan tidak simpati Marzuki yang dimuat beberapa media terhadap musibah yang terjadi di Mentawai. Marzuki dikutip Detikcom dan Kompas.com yang menyalahkan penduduk yang tinggal di pantai rawan tsunami.
“Kami mengutuk pernyataan Marzuki. Pernyataan itu tidak pantas disampaikan seorang Ketua DPR. Ia pimpinan wakil rakyat yang mestinya merasakan penderitaan para korban di Mentawai,” ujar Yosef Sarogdok, Koordinator Posko Lumbung Derma Peduli Gempa Tsunami Mentawai, Kamis (28/10)

Posko Lumbung Derma yang di antaranya beranggotakan LBH Padang dan Walhi Sumbar, melayangkan surat protes keras kepada Marzuki yang dikirimkan hari ini.

Yosef yang juga orang Mentawai mengatakan pernyataan Marzuki memperlihatkan ketiadaan sisa-sisa rasa kemanusian dan kedangkalan pengetahuannya terhadap kondisi Indonesia secara keseluruhan.

“Dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR dan pribadi, kami meminta Anda untuk meminta maaf kepada keluarga korban, masyarakat Mentawai dan seluruh masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir-pesisir pantai,” katanya.

Pernyataan Marzuki Ali tentang musibah tsunami yang data terakhir menewaskan 343 orang dan 338 hilang dimuat Detik.com dan Kompas Online pada Rabu (27/10)

"Mentawai itu kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah," kata Marzuki di Gedung DPR, demikian dikutip Kompas Online.

Sedangkan di Detikcon dikutip: "Kalau tahu berisiko pindah sajalah," imbuhnya. "Kalau rentan dengan tsunami dicarikanlah tempat. Banyak kok di daratan."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar